Minggu, 29 November 2015

Makalah prasangka diskriminasi dan etnosentrisme



TUGAS III
ILMU SOSIAL DASAR
PRASANGKA, DISKRIMINASI, DAN ETNOSENTRISME


DISUSUN OLEH :
NAYLA AZKA
15315016
FTSP UNIVERSITAS GUNADARMA 2015
DOSEN : EMILIANSYAH BANOWO




KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT. , berkat limpahan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul PRASANGKA, DISKRIMINASI, DAN ETNOSENTRISME  ini diajukan untuk memenuhi tugas ilmu budaya dasar.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu penyusunan ini, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah tepat waktu. Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan yang mendasar. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk makalah ini.
            Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami, dan memberikan informasi bagi pembaca. Sebelumnya penyusun mohon maaf apabila ada kesalahan kata atau kata yang kurang berkenan dalam makalah ini.

Depok, Okteober 2015

                                                                                                                        Nayla Azka
Daftar Isi :
Kata Pengantar ...................................................................................................................       I
Daftar Isi...............................................................................................................................       II
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................       4
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................        4
1.3 Tujuan Masalah ...................................................................................................        4
Bab II Pembahasan
2.1 Prasangka  ...........................................................................................................        5
2.2 Diskriminasi ........................................................................................................        6
2.3 Etnosentrisme .....................................................................................................        6   
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan .........................................................................................................       8
3.2 Daftar Pustaka ....................................................................................................       8





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang 
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk karena terdiri atas berbagai suku  bangsa,adat istiadat, bahasa daerah,serta agama yang berbeda beda. Keanekaragaman tersebut terdapat di berbagai wilayah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Setiap suku bangsa di Indonesia mempunyai kebiasaan hidup yang berbeda beda. Kebiasaan hidup itu menjadi budaya serta ciri khas suku bangsa tertentu.Keragaman tersebut di satu sisi, kita mengakuinya sebagai khazanah  budaya yang bernilai tinggi. Akan tetapi di sisi lain,ketika dua karakter sosial dan budaya  bertemu, membuat mereka benar-benar menjadi dua suku berbeda, seperti air dan minyak, Banyak pihak juga yang menilai bahwa masyarakat Indonesia saat ini merupakan masyarakat yang senang menduga-duga atau berprasangka.Penilaian itu tentu bukan tanpa dasar.Saat ini masyarakat Indonesia memiliki kecurigaan yang akut terhadap segala sesuatu yang berbeda atau dikenal dengan istilah heterophobia. Segala sesuatu yang baru dan berbeda dari umumnya orang akan ditanggapi dengan penuh kecurigaan termasuk antar suku atau etnis. Kehadiran anggota kelompok yang berbeda apalagi berlawanan akan dicurigai membawa misi-misiyang mengancam. Ada juda yang diskriminatif, dan etnosentrisme.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dmaksud perbedaan?
2.      Apa yang dimaksud diskriminasi?
3.      Apa yang dimaksud etnosentrisme?

C.    Tujuan Masalah
Untuk menetahui pengertian dari perbedaan, diskriminasi, dan etnosetrisme. Untuk mengetahui perbedaan, diskriminasi, dan etnosentrisme di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
1.      Prasangka.
            Prasangka sosial (social prejudice) merupakan gejala psikologi sosial. Prasangla sosial ini merupakan masalah yang penting dibahas di dalam intergroup relation. Prasangka sosial atau juga prasangka kelompok yaitu suatu prasangka yang diperlihatkan anggota-anggota suatu kelompok terhadap kelompok-kelompok lain termasuk di dalamnya para anggotanya.

Beberapa ahli meninjau pengertian prasangka sosial dari berbagai sudut :

a.       Feldman (1985)
Prasangka sosial adalah sikap negatif terhadap kelompok sosial tertentu yang hanya didasarkan pada keanggotaan mereka dalam kelompok itu.

b.       Mar’at (1981)
Prasangka sosial adalah dugaan-dugaan yang memiliki nilai positif atau negative tetapi dugaan itu lebih bersifat negative.

c.        Kimball Young
Prasangka adalah mempunyai ciri khas pertentangan antara kelompok yang ditandai oleh
kuatnya ingroup dan outgroup.

d.      Sherif and Sherif
Prasangka sosial adalah suatu sikap negatif para anggota suatu kelompok, berasal dari norma mereka yang pasti kepada kelompok lain beserta anggotanya.
Dari pendapat-pendapat para ahli tersebut mempunyai kecenderungan bahwa prasangka sosial adalah suatu sikap negatif yang diperlihatkan oleh individu atau kelompok terhadap individu lain atau kelompok lain.

2.      Diskriminasi.
            Diskriminasi ialah perlakuan pembedaan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung atau tak langsung terhadap orang atau kelompok dengan didasarkan pada gender,ras, agama,umur, status sosial, status ekonomi, bahasa, keyakinan politik, atau karakteritik yang lain.

 Penyebab timbulnya Diskriminasi
·         Diskriminasi timbul akibat dari latar belakang sejarah.
·         Diskriminasi timbul akibat Perkembangan sosio-kultural dan situasional.
·         Diskriminasi bersumber dari factor kepribadian.
·         Diskriminasi timbul akibat perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama.

Usaha-usaha mengurangi/menghilangkan diskriminasi
·         Perbaikan kondisi social ekonomi.
·         Perluasan kesempatan belajar.
·         Sikap terbuka dan sikap lapang.

Contoh Kasus Diskriminasi
Seorang anak pengusaha kaya serba di “anak emaskan” di sekolahnya dan serba di dahulukan ketimbang anak seorang yang biasa biasa saja.

3.      Etnosentrisme.
 Etnosentrisme adalah kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri  sebagai suatu yang prima, yang terbaik, mutlak dan dipergunakannya sebagai tolak ukur untuk membedakannya dengan kebudayaan lain.

Etnosentrisme nampaknya merupakan gelaja sosial yang bersifat universal dan secara tidak sadar telah kita lakukan. Dengan demikian etosentrisme merupakan kecenderungan tak sadar untuk menilai atau membandingkan budaya yang satu dan yang lainnya. Etnosentrisme merupakan bisa dibilang dasar ideologi dari chauvinisme pada saat era seorang Hittler karena menganggap bangsanya ( Jerman ) merupakan bangsa yang paling kuat, tangguh dan berkuasa.

Baik sifat diskriminasi dan etnosentrisme bisa dibilang merupakan bagian dari masalah masalah sosial yang sebaiknya kita hindari karena dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa kita.

Etnosentrisme memiliki 2 tipe :

Etnosentrisme Fleksibel
             Seseorang yang memiliki etnosentrisme ini dapat belajar cara-cara meletakkan etnosentrisme dan persepsi mereka secara tepat dan bereaksi terhadap suatu realitas didasarkan pada cara pandang budaya mereka serta menafsirkan perilaku orang lain berdasarkan latar belakang budayanya.

Etnosentrisme Infleksibel
            Etnosentrisme ini dicirikan dengan ketidakmampuan untuk keluar dari perspektif yang dimiliki atau hanya bisa memahami sesuatu berdasarkan perspektif yang dimiliki dan tidak mampu memahami perilaku orang lain berdasarkan latar belakang budayanya.
Contoh Etnosentrisme di Indonesia :
Salah satu contoh etnosentrisme di Indonesia adalah perilaku carok dalam masyarakat Madura. Menurut Latief Wiyata, carok adalah tindakan atau upaya pembunuhan yang dilakukan oleh seorang laki-laki apabila harga dirinya merasa terusik. Secara sepintas, konsep carok dianggap sebagai perilaku yang brutal dan tidak masuk akal. Hal itu terjadi apabila konsep carok dinilai dengan pandangan kebudayaan kelompok masyarakat lain yang beranggapan bahwa menyelesaikan masalah dengan menggunakan kekerasan dianggap tidak masuk akal dan tidak manusiawi. Namun, bagi masyarakat Madura, harga diri merupakan  konsep yang sakral dan harus selalu dijunjung tinggi dalam masyarakat. Oleh karena itu, terjadi perbedaan penafsiran mengenai masalah carok antara masyarakat Madura dan kelompok masyarakat lainnya karena tidak adanya pemahaman atas konteks sosial budaya terjadinya perilaku carok tersebut dalam masyarakat Madura. Contoh etnosentrisme dalam menilai secara negatif konteks sosial budaya terjadinya perilaku carok dalam masyarakat Madura tersebut telah banyak ditentang oleh para ahli ilmu sosial.

Contoh yang lain adalah kebiasaan memakai koteka bagi masyarakat papua pedalaman. Jika dipandang dari sudut masyarakat yang bukan warga papua pedalaman, memakai koteka mungkin adalah hal yang sangat memalukan. Tapi oleh warga pedalaman papua, memakai koteka dianggap sebagai suatu kewajaran, bahkan dianggap sebagai suatu kebanggan.





















BAB III
KESIMPULAN
Prasangka, diskriminasi, dan etnosentrisme tidak baik untuk kita dan lingkungan kita. Sebaiknya kita menjauh dari perbuatan perbuatan seperti prasangka buruk, diskriminasi, etnosentrisme dan kita harus saling menghargai terhadap sesama.
DAFTAR PUSTAKA

Sabtu, 14 November 2015

Makalah Dampak Internet Bagi Generasi Muda



TUGAS II
ILMU SOSIAL DASAR
DAMPAK INTERNET TERHADAP
GENERASI MUDA



DISUSUN OLEH :
NAYLA AZKA
15315016
FTSP UNIVERSITAS GUNADARMA 2015
DOSEN : EMILIANSYAH BANOWO
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT. , berkat limpahan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul DAMPAK INTERNET TERHADAP GENERASI MUDA ini diajukan untuk memenuhi tugas ilmu budaya dasar.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu penyusunan ini, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah tepat waktu. Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan yang mendasar. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk makalah ini.
            Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami, dan memberikan informasi bagi pembaca. Sebelumnya penyusun mohon maaf apabila ada kesalahan kata atau kata yang kurang berkenan dalam makalah ini.

Depok, Okteober 2015

                                                                                                                        Nayla Azka
Daftar Isi :
Kata Pengantar ....................................................................................      I
Daftar Isi.................................................................................................      II
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ........................................................................      3
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................     3
1.3 Tujuan Masalah ......................................................................     3
Bab II Pembahasan
2.1 Internet ....................................................................................     4
2.2 Dampak Positif Internet .........................................................     4
2.3 Dampak Negatif Internet........................................................     5
2.4 Pengaruh Internet ...................................................................     8
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan .............................................................................      11
3.2 Daftar Pustaka ........................................................................      11

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Jaman era globalisasi ini sudah banyak teknologi-teknologi yang mempermudah kita dalam bertukar informasi. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sangat berpengaruh dan mudah untuk diakses diantaranya adalah media internet.  Siapapun, kapanpun dan dimanapun itu setiap orang dapat mengaksesnya. Khususnya, media internet sangat membantu anak muda untuk mempelajari ataupun mengetahui informasi seputar lingkungan, pelajaran dan sesuatu yang belum diketahuinya. Untuk anak muda jaman sekarang pasti tidak asing dengan istilah itu. Internet banyak digunakan oleh anak muda untuk mencari informasi dan berinteraksi dengan teman dunia mayanya, biasa melalui akun social media yang mereka miliki. Tetapi adanya internet di kalangan anak muda dapat membarikan dampak positif dan negatif, semua tergantung bagaimana orang tersebut memanfaatkannya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa saja dampak positif internet terhadap generasi muda?
2.      Apa saja dampak negatif internet terhadap generasi muda?
3.      Perkembangan apa saja dari pengaruh internet?

C.    Tujuan Masalah
Untuk menetahui bagaimana dampak positif dan negative internet di generasi muda saat ini, dan bagaimana cara pergaulan generasi muda saat ini.







BAB II
PEMBAHASAN
1.      Internet.
Internet (interconnection-networking) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistemglobalTransmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaidah ini dinamakan internetworking ("antarjaringan").

2.      Dampak Positif Internet.
Pada saat ini, internet sangat diperlukan dalam mendukung kegiatan belajar mengajar  terutama pada bagian informasi biasanya berkaitan dengan pelajaran dan tugas sekolah. Dahulu informasi hanya bisa didapat dengan membaca buku dan Koran atau mendengarkan televisi dan radio. Akan tetapi berbeda dengan sekarang, hanya dengan mengetik kata kunci pada search engine maka milyaran informasi akan muncul sesuai dengan kata kunci tersebut. Tidak sedikit dan tentunya banyak pelajar saat ini sudah menguasai bagaimana cara menggunakan internet.
Dampak positif internet bagi remaja lainnya adalah bagi yang hobi tulis menulis dapat mempublikasikannya lewat blog. Namun juga harus diperhatikan etika dan aturannya, sehingga tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan. Tulisan pada internet akan menjadi refrensi sepanjang masa dengan sistem internet yang 24 jam non stop. Dan diharapkan dapat bermanfaat dari generasi ke generasi.
Tentu saja media internet menjadi pilihan bagi remaja yang mengasyikan. Praktis dan efisien menjadi pertimbangan utama. Selain itu kecepatan dan keakuratan informasi juga mempengaruhi. Selain itu juga dapat mengembangkan bakat dan minat di bidang Internet, seperti halnya membuka usaha online disamping tidak melanggar hak dan kewajiban seorang pelajar ataupun mahasiswa. Pelajar tidak perlu menunggu tokonya untuk melayani konsumen, hanya dengan menentukan ketentuan dan persyaratan bagi konsumen barang sudah dapat dikirim.
Jejaring sosial yang popular di kalangan remaja seperti email, facebook, twitter juga merupakan hal penting bagi remaja untuk kemudahan akses berkomunikasi terutama bagi pelajar sekolah menengah pertama dan menengah atas. Selain itu, jejaring sosial diyakini dapat meningkatkan rasa solidaritas antar sesama. Remaja  dapat berteman dengan siapapun dan dapat mengasah kemampuan berbahasa.
Berikut beberapa manfaat internet secara umum :
a.       Internet sebagai media mencari informasi;
b.      Media komunikasi;
c.       Media pertukaran data;
d.      Media kemudahan bertransksi;
e.       Media publikasi.

3.      Dampak Negatif Internet
Pada zaman modern seperti sekarang ini, teknologi internet sudah bukan hal yang asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Tak hanya di kota-kota besar, tetapi juga di pelosok desapun sudah banyak dibangun warung internet atau warnet. Hal ini menjadi tanda bahwa internet sudah menjadi kebutuhan banyak orang. Pada dasarnya teknologi diciptakan untuk memberi kemudahan bagi manusia, tak terkecuali dengan internet. Dengan internet, kita bisa melakukan banyak hal dan mendapatkan manfaat yang tak sedikit. Menambah wawasan, mempermudah komunikasi, mempermudah pekerjaan, itu hanyalah sebagian dari manfaat internet bagi kehidupan kita.
Sayangnya, internet tak selamanya memberikan manfaat, tapi teknologi modern ini juga dapat menimbulkan berbagai dampak negative yang sebaiknya harus diwaspadai. Dari semua pengguna internet, yang paling rentan menjadi korban dampak buruk internet adalah anak-anak muda. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa dampak negative internet bagi anak muda.
1)      Pornografi
Banyak yang menganggap bahwa internet identik dengan pornografi, saya kira hal tersebut memang tidak salah, mengingat internet dapat digunakan untuk kegiatan yang sifatnya pornografi. Bayangkan saya dengan internet seseorang bisa mengakseks homepage atau situs yang berisikan content khusus dewasa, artinya bahwa dengan kemudahan ini seseorang akan dengan mudah menemukan hal-hal yang berbau porno.
2)      Perjudian
Sudah tidak dapat dipungkiri bahwa dengan adanya internet, sangat menguntungkan bagi pelaku perjudian, betapa tidak, perjudian di sekarang ini semakin marak, bahkan perjudian di internet diatur dengan sedemikian rupa sehingga seseorang yang melakukan judi dapat berada di tempat yang sangat jauh.





3)       Penipuan
Penipuan terbilang cukup marak terjadi di internet, hal ini terjadi di karenakan adanya kemudahan transaksi tanpa tatap muka yang kemudian berujung pada mudahnya seseorang di tipu oleh orang lain.
4)      Mengabaikan kehidupan social
Adakalanya seseorang yang telah kecanduan internet, bisa saja menghiraukan social disekelilingnya, orang tersebut bisa terpaku seharian di internet tanpa tahu apa yang ada di lingkungannya, hal ini memang cukup berbahaya jika terjadi, untuk itulah jika anda seorang netter, sebisa mungkin luangkan waktu untuk sekedar berbincang masyarakat sekitar.
5)       Kecanduan internet
Internetpun bisa menyebabkan ketergantungan (hal ini biasa terjadi ketika seseorang telah sangat suka terhadap jejaring social ataupun game online ) hingga mengakibatkan lupa waktu dalam kehidupannya.
6)      Hacking
Sebuah usaha untuk membobol jaringan dengan tujuan mengeksplorasi ataupun mencari kelemahan pada system jaringan tersebut.
7)      Cracking
Sebuah usaha untuk memasuki sebuah jaringan secara illegal dengan tujuan untuk mencuri, mengedit bahkan menghancurkan data-data yang tersimpan disuatu jaringan.
8)      Violence And Gore
Kekejaman juga sering kali terjadi, karena bisnis di dunia internet semakin hari semakin banyak seiring pekembangan teknologi internet sampai jumlah yang tak terbatas, maka pemilik website menghalalkan segala cara supaya bisa menjual website miliknya.
9)      Carding
Ini merupakan cara untuk berbelanja dengan menggunakan nomor dan identitas kartu kredit orang lain, yang diperoleh secara ilegal, biasanya pelaku mencuri data-data korban melalui internet.
10)   Information overload
Karena menemukan informasi yang tak habis-habisnya yang tersedia di internet, sejumlah orang rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan dan mengorganisir berbagai informasi yang ada.



11)   Cyber-relational addiction
Adalah keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang terjalin melalui internet (seperti melalui chat room dan virtual affairs) sampai kehilangan kontak dengan hubungan-hubungan yang ada dalam dunia nyata.
12)   Cybersexual addiction
Adalah obsesi untuk melihat, mendownload dan memperdagangkan pornografi. Chat rooms yang berisi fantasi dan role playing untuk dewasa juga termasuk dalam kategori ini.
13)   Computer addiction
Riset menemukan bahwa beberapa organisasi mengalami dampak negatif sebagai akibat dari kecanduan akan games off-line (seperti Solitaire dan Tetris yang populer di dekade 1980-an lalu), yang memang rata-rata banyak di-install dalam komputer.

D.     Perkembangan Yang Terpengaruh
Beberapa ahli mengungkapkan dampak negatif dari pemaparan internet terhadap remaja sebagai berikut :
a.       Dampak pada perkembangan fisik
Interaksi remaja dengan internet banyak mengurangi aktivitas gerak karena konsep dari internet adalah memudahkan kehidupan manusia sehingga akan banyak mengurangi dalam bergerak. Saat ini dalam beraktivitas para remaja sudah banyak menggunakan perantara internet.  Hal tersebut menyebabkan perkembangan fisik remaja yang terlalu dipapar oleh internet banyak mengalami physical decline. Contohnya problem visual seperti kelelahan mata, sakit kepala bahkan penglihatan kabur karena remaja lebih rentan daripada orang dewasa terhadap cahaya dan radiasi yang dipancarkan dari perangkat internet. Selain itu obesitas juga kasus yang sering terjadi akibat berkurangnya aktivitas fisik. Obesitas pada remaja dapat memicu terjadinya ketidakseimbangan hormonal dan metabolisme yang akan menggiring terjadinya serangan jantung premature.
 Dampak pada perkembangan emosi dan sosial
Pada remaja, perkembangan emosi tidak lepas dari interaksinya dengan lingkungan sosial. Bila lingkungan sosial yang ada di sekeliling remaja berupa lingkungan sosial yang “virtual” dan tidak pada kenyataannya, maka perkembangan emosi remaja juga cenderung tidak kuat karena umpan balik dari lingkungan virtual dapat diatur sesuai kehendak individu sedangkan umpanbalik dari lingkungan nyata belum tentu sesuai dengan kehendak individu. Sehingga individu harus mengembangkan keterampilan sosial dan emosi untuk mengatasinya.
Saat ini telah dikembangkan berbagai jejaring sosial yang dapat mendukung terciptanya suatu lingkungan sosial “virtual”. Pada remaja, pengaruh negatif dari jejaring sosial ini dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut :
·         Hilangnya privasi. Tidak seperti orang dewasa, remaja banyak yang cenderung mencantumkan identitas real dalam jejaring sosial yang mengakibatkan mereka dapat rentan terhadap hilangnya privasi dan kemungkinan abuse terhadap foto atau video yang kurang “appropriate” yang mereka posting didalam jejaring sosialnya.
·         Cyber-Bullying. Para remaja belum cukup matang untuk memahami dampak dari informasi yang dimunculkan dalam jejaring sosial sehingga banyak terjadi kasus perkelahian yang dimulai dari komentar atau status namun dianggap ejekan (bullying) melalui jejaring sosial.
·         Stranger-Danger. Para remaja sering masih kurang “aware” terhadap bahaya dari orang yang tak dikenal atau yang mengenal mereka namun memalsukan identitasnya dalam jejaring sosial. Menurut Pew Research Center, "32% dari remaja online telah dihubungi oleh seseorang yang tidak ada hubungannya dengan mereka dan 7% dari remaja online tersebut mengatakan mereka merasa takut atau tidak nyaman sebagai akibat dari kontak dengan orang yang tak dikenal secara online. Di Indonesia bahkan kasus remaja yang diculik dan kemudian diperkosa oleh orang tak dikenal melalui jejaring sosial sudah banyak terjadi.
·         Cyber-Stalking. Kejujuran remaja dalam jejaring sosial seperti melakukan posting tentang bagaimana rumah mereka, dimana sekolah mereka, menyebabkan orang asing yang berniat jahat sangat mudah untuk membuntuti dan bahkan membujuk mereka untuk bertemu muka dan akhirnya bisa melakukan tindakan kejahatan kepada mereka.







b.      Dampak pada perkembangan inteligensi
Beberapa ahli mengulas tentang pengaruh internet dalam perkembangan inteligensi karena internet sudah tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah ataupun di lingkungan sekolah. Remaja saat ini mungkin menggunakan otak mereka jauh berbeda dengan remaja di generasi sebelumnya. Temuan bisa berarti bahwa teknik pengajaran saat ini dan metode pengujian belum tentu efektif dalam mengestimasi kecerdasan mereka.
Patricia Greenfield menelaah lebih dari 50 studi tentang dampak internet terhadap remaja. Dia menemukan bahwa media seperti internet dapat membatasi beberapa aspek. Keterampilan mental mereka, tetapi juga membantu meningkatkan mereka dengan cara lain.
Dampak negatif dalam inteligensi dibuktikan oleh Lady Susan Greenfield, ahli syaraf dan profesor farmakologi sinaptik pada Lincoln College, Oxford, dan direktur Royal Institution. Beliau berpendapat bahwa remaja yang menggunakan internet secara berlebihan akan memiliki kecenderungan untuk mengalami hambatan dalam rentang perhatian, kebutuhan melakukan stimulasi secara segera (tidak sabar) , dan "rasa kebingungan dalam identitas." Selain itu internet juga berdampak pada penalaran kritis karena hampir semua informasi telah tersedia sehingga para remaja menjadi kurang terampil dan cenderung untuk berkosentrasi hanya pada satu hal untuk jangka waktu yang lama dan menyulitkan remaja untuk memecahkan masalah yang membutuhkan waktu pendek dan kompleks.

c.       Dampak pada perkembangan moral
Beberapa aksi kemanusiaan dalam menghadapi peristiwa-peristiwa besar seperti bencana alam dapat diakses langsung oleh masyarakat luas, termasuk juga remaja pengguna internet. Aksi tersebut sering memicu tumbuhnya solidaritas untuk merasakan bahkan membantu individu lain yang sedang tertimpa musibah. Hal tersebut dapat mendorong perkembangan moral yang adekuat.








BAB III
KESIMPULAN
            Penggunaan internet dapat memberikan dampak bagi penggunanya ada yang berdampak positif dan ada juga yang berdampak negative, banyak juga perkembangan perkembangan yang terjadi bagi pengguna internet seperti : dampak pada perkembangan fisik, dampak pada perkembangan inteligasi, dan perkembangan pada perkembangan moral.
DAFTAR PUSTAKA